pelajar mengajarkan anak yang tidak bisa membaca

Irpan dan Anisa merupakan pelajar SMA yang terpilih menjadi Pengajar Jelajah Nusa 2017 yang diselenggarakan oleh Ultra Milk bersama Indonesia Mengajar. berkesempatan untuk berbincang langsung dengan keduanya. Di desa Baya, Banggai, Sulawesi Tengah, Irpan dan Anisa menghabiskan waktu seminggu untuk bersosialisasi, mengajar, sekaligus berwisata bersama anak-anak dari SDN 2 Inpres Baya. Sebelum menginjakkan kaki di daerah tersebut, keduanya lebih dulu mengikuti tes secara tertulis dan lisan. "Pendaftarannya itu harus isi biodata diri pribadi, terus mengisi esai," tukas Irpan saat ditemui di Tugu Kunstkring Paleis, Menteng, ditulis Jumat (14/7/2017). .

Baca Juga : Tentang Kopi

Irpan menuturkan, pertama-tama setiap anak yang ikut harus menyebutkan prestasinya kemudian apakah aktif berorganisasi dan melaporkan bila memiliki penyakit. Irpan yang baru naik kelas 2 SMA ini memang sudah mengantongi sejumlah prestasi. Salah satunya, Olimpiade Sains Nasional dan ikut tergabung dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di sekolahnya. Meski ada lebih dari 5.000 pendaftar, tapi Irpan tidak pesimis dan tidak juga ambisius. "Nah saya mengisi itu sebagai pengisi rasa bosan untuk menunggu penilaian akhir tahun kan, jadi khawatir enggak (ada) kalau diterima ya bagus kalau enggak ya sudah," katanya.

Namun Irpan nyatanya terpilih menjadi salah satu Pengajar Jelajah Nusa 2017. Dan ikut mengajar anak-anak SD di desa Baya selama enam hari. Saat menceritakan pengalaman disana, Irpan teringat dengan salah satu anak bernama Nuril yang memiliki keterbatasan fisik. "Dia memiliki karakterisitik yang lucu, semangatnya tinggi juga dan rasa ingin tahu tinggi, tapi dia punya keterbatasan. Lidahnya pendek. Tapi dia minta diajari baca buku sama saya," katanya. Membantu Nuril membaca agak gampang-gampang sulit, kata Irpan. Tapi, bocah umur 15 tahun ini tidak menyerah membantu Nuril belajar membaca. Ia menggunakan metode pengajaran yang ada dalam Islam.

Komentar

Postingan Populer