Kualitas yang Rendah dalam Dunia Pendidikan di Indonesia

 Pendidikan di Indonesia kembali jadi sorotan dalam sekian hari akhir-akhir ini. Satu diantara ide paling baru Menteri Pendidikan serta Kebudayaan tentang system pendidikan bikin mata orang-orang kembali meninjau mutu pendidikan di Indonesia.

Pada th. 2014 posisi pendidikan Indonesia sangat jelek. The Learning Curve Pearson 2014, satu instansi pemeringkatan pendidikan dunia menuturkan kalau Indonesia tempati peringkat paling akhir dalam mutu pendidikan didunia. Sedang di th. 2015 mutu pendidikan di Indonesia masih tetap saja ada di 10 negara yang mempunyai mutu pendidikan yang rendah, peringkat tersebut di bisa dari Global School Ranking. Diliat dari th. 2014 jalan ke th. 2015 mutu pendidikan di Indonesia bisa disebutkan alami penambahan, walau tak alami penambahan yang begitu penting.

Baca Juga : Penikmat Kopi

Merangkum dari sebagian sumber, bisa disebutkan kalau ada empat aspek yang sekurang-kurangnya jadi penyebabnya rendahnya mutu pendidikan di Indonesia, yakni :

1. Pengunaan Buku Paket Sebagai Buku “Acuan”

Indonesia beberapa kali sudah ganti kurikulum yang dipakai namun tiap-tiap terjadinya pergantian itu tak menyebabkan perkembangan dari hal itu. Walau kurikulum dirubah, namun system pengunaan buku referensi atau buku paket tetaplah saja dipakai dalam sistem evaluasi, guru-guru juga memakai buku itu jadi referensi paling utama untuk mengajar tidak ada rujukan dari buku yang lain.

2. System Pengajaran yang Monoton

System evaluasi yang sama senantiasa di aplikasikan beberapa guru untuk muridnya, dengan berikan ketentuan kalau sepanjang guru mengemukakan materi, murid tak di perbolehkan ajukan pertanyaan. Hal itu jadi jadikan anak murid malas ajukan pertanyaan serta malah tak memerhatikan materi yang di berikan, tak ada komunikasi yang aktif pada anak murid dengan guru.

3. Kwalitas Guru yang Rendah

Bukanlah rahasia lagi kalau beberapa guru di Indonesia itu mempunyai kwalitas yang rendah, mereka lebih mementingkan mutu mereka sendiri daripada kesuksesan beberapa muridnya. Tuntutan dari pemerintah yang juga memohon sertifikasi lebih mendorong mereka untuk merekayasa data, serta mementingkan adminitrasi sekolah, bagaimna langkah pempertahankan murid, langkah menarik murid-murid baru, supaya menginginkan mendaftar ke sekolah itu.

4. Budaya Mencontek yang Makin Menjadi

Budaya mencontek, sesungguhnya tidaklah salah dari anaknya malas belajar, namun dari gurunya tidak bisa mengontrol rutinitas anak seperti itu, yang lebih parahnya lagi, terdapat banyak guru yang mengajarkan anak-anaknya untuk mencontek, seperti yang kerap terdengar saat ini kalau, tiap-tiap anak-anak kelas akhir di tingkat SMP ataupun SMA, yang menginginkan ujian nasional di berikanlah bocoran kunci jawaban dari sekolah.

Dari sebagian aspek itu bisa tampak sekali kalau pendidikan di Indonesia begitu sulit bila menginginkan diperbaiki, bila tak ada pergantian yang betul-betul dikerjakan untuk pendidikan di Indonesia. Dalam satu situs ada menyampaikan kalau Indonesia bukanlah lah negara pendidikan. Karna Indonesia tak pernah melihat pendidikan yaitu suatu hal yang utama di Indonesia.

Dalam soal ini indonesia mesti merubah pandangan pada pendidikan di indonesia, karna dengan pendidikan, indonesia semakin lebih dapat berkompetisi didunia global pada sekarang ini. Dengan meningkatnya kwalitas pendidikan bermakna sumber daya manusia yang terlahir bakal makin baik kualitasnya serta bakal dapat membawa bangsa ini berkompetisi dengan cara sehat dalam semua bagian didunia internasional.

Komentar

Postingan Populer